Senin, 07 November 2011

Tips Memilih Mainan Anak

Tips Memilih Mainan Anak

1. Orang tua perlu tahu tahap-tahap perkembangan anak, baik usia, emosi dan fisiknya.
2. Peduli terhadap mainan yang digunakan, jangan asal beli yang mahal, sesuaikan dengan kemampuan anak.
3. Perhatikan dari segi keamanan, baik dari segi bahan atau cara kerja mainan tersebut.
4. Pilih mainan yang berwarna kontras dan cerah, untuk merangsang indera penglihatan anak.
5. Anak usia 6 bulan keatas suka mainan yang mengeluarkan bunyi dan benda berwarna, maupun benda bertekstur lembut.
6. Beri mainan seperti lego dan sejenisnya yang mempunyai variasi bentuk untuk anak usia 9 bulan keatas. Atau mainan serupa yang bisa dimainkan sewaktu mandi.
7. Tak perlu mainan mahal untuk anak Anda. Untuk merangsang kreativitas si kecil, Anda bisa membuatnya sendiri, tentu Anda harus kreatif.
http://www.mamadanbalita.com/

Mengoptimalkan Permainan Edukatif

Mengoptimalkan Permainan Edukatif

Permainan Edukatif

Memilih Mainan Yang Tepat untuk Anak

Memilih Mainan Yang Tepat untuk Anak

http://www.sijanggut.blogdetik.com/

Manfaat Mainan Edukatif Untuk Anak

Manfaat Mainan Edukatif Untuk Anak

Jika mereka sedari kecil sudah dilatih untuk berkreasi dan berimaginasi, kita bisa melihat tingkat kecerdasan dan bakat yang dimiliki oleh anak. Tetapi tetap ingat, mainan anak haruslah tidak mengandung timbal (racun) yang biasanya terdapat pada mainan plastic seperti gambar binatang (Jual Anjing). Oleh karena itu peran dari mainan edukatif yang aman sangat penting bagi perkembangan anak-anak anda !
Anak-anak jika kecerdasannya dilatih sedini mungkin, akan membuat perkembangan inteligensinya lebih baik. Selain melatih kemampuan otak (Pusat Kebugaran). Untuk balita kita bisa merangsang kecerdasannya dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) seperti mainan edukatif. Mainan yang sekaligus memiliki nilai-nilai pendidikan tentunya.www.sijanggut.blogdetik.com

Mainan Anak dan Keselamatan Anak

Mainan Anak dan Keselamatan Anak

* Belilah mainan anak yang mempunyai tanda aman untuk usia tertentu, dan membeli dari sumber yang dapat dipercaya.
* Pastikan tidak ada ujung yang tajam, dan hindari semua yang terbuat dari plastik yang tipis dan kaku.
* Belilah cat atau krayon yang tidak beracun. Cari lambang non-toxic. Pastikan produk tersebut dari merek terpercaya dan ada nomor customer care yang bisa dihubungi.
* Jangan membeli mainan bekas yang mungkin dicat dengan cat yang mengandung timah hitam.
* Hindari mainan yang tidak dirancang untuk dimainkan oleh anak-anak kecil, perhatikan tanda peringatan di kemasannya.
Merawat Mainan
* Periksa mainan secara teratur dan singkirkan mainan yang sudah patah.
* Jangan mencampur baterai. Gantilah semua baterai pada saat yang sama. Jika tidak, baterai yang kuat akan membaut panas baterai yang lemah.
* Simpan mainan dalam kotak mainan. Mainan dapat menimbulkan kecelakaan atau cedera jika dibiarkan berserakan di lantai.
Bayi dan Anak Balita
* Lepaskan pita dari mainan anak.
* Periksa apakah mata, hidung, telinga, atau bel mainan anak Anda terlekat dengan kuat.
* Ikat mainan untuk tempat tidur bayi dengan tali yang sangat pendek.
* Singkirkan permainan atau mainan yang besar dari tempat tidur bayi segera setelah anak Anda bisa berdiri, karena dapat dipergunakan sebagai tempat pijakan untuk memanjat keluar.
* Jangan biarkan bayi mengunyah mainan yang berbulu karena bisa menyebabkan anak di bawah 1 tahun tersedak.
* Jangan pernah memberikan mainan yang tidak dianjurkan untuk usianya kepada anak yang masih kecil, karena mainan tersebut bisa berisi bagian-bagian kecil.www.sijanggut.blogdetik.com

Permainan Tradisional bagus Untuk Pengembangan Anak

Permainan Tradisional bagus Untuk Pengembangan Anak

Menurut Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Regional I Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Regional Departemen Pendidikan Na sional Haris Iskandar, Senin (15/12) di Bandung.
Menurut Haris, pihaknya berhasil menginden tifikasian 43 jenis permainan tradisional di Jawa Barat . Umumnya permainan dilakukan anak usia 6 12 tahun dan hanya 22 jenis permainan bagi anak 4 6 tahun.
Selain itu, penelitian yang dilakukan Komunitas Mainan Rakyat Jawa Barat, Hong, berhasil mengidentifikasikan 186 jenis permainan, khususnya daerah selatan dan tengah Jabar. Semuanya mengandung unsur filosofis tinggi tapi sangat disayangkan karena permainan tradisional mulai dilupakan. Beberapa jenis permainan tradisional itu adalah cinciripit, galah bandung , dan bebentengan .
Haris mengatakan dengan permainan tradisional anak-anak bisa mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Selain itu, permainan tradisional bisa juga dapat mengembangkan aspek peng embangan moral, nilai agama, sos ial, bahasa, dan fungsi motorik.
Contohnya permainan congk lak. Selain belajar mengelompokan benda berdasarkan bentuk atau membedakan besar kecil, permainan yang dimainkan dua orang ini juga mengajarkan anak aspek sosial , emosional , dan mo ral agama yang tinggi, katanya.
Oleh karena itu ia memandang, permainan tradisional bisa menjadi sarana yang baik dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini. Salah satu yang ut ama mamapu memberikan unsur pendidikan pada anak dengan biaya murah dan hasil yang memusakan.
Hal yang sama dikatakan Rudi Co rens dari Museum Anak Kolong Tangga Yogyakarta. Menurutnya , permainan tradisional di Indonesia pada dasarnya hanya sedikit yan g menitikberatkan sekedar unsur relaksasi. Kebanyakan, permainan justru diarahka n sebagai aspek persiapan anak untuk mempersiapkan kehidupan selanjutnya. Banyak hal yang terkandung dala permainan tradisional seperti panutan hidup. Materi, proses, dan fungsi yang dimiliki maninan tradisional juga merupakan media yang tepat untuk belajar.
Lewat permainan tradisional, tidak perlu paksaan. Anak bisa bermain ceria. Setelah permainan usai, tanpa mereka sadari ada bekal yang didapatnya, ujar Rudi.
Menurut Menurut Mohammad Zaini Alif dari Komunitas Hong , ada banyak hal yang bisa diambil dari mainan tradisional. Permainan tradisional memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati sesama, hingga cinta kepada Tuhan. Contohnya adalah permainan Sunda seperti jajangkungan, hatong , celempung, dan kolecer.
Mainan tradisional juga dekat dengan alam dan memberikan kontribusi bagi pengembangan pribadi anak. Permainan tradisional yang bisa dibuat sendiri melatih kreativitas dan tanggung jawab anak.(CHE). http://www.sijanggut.blogdetik.com/

Jeli Memilih Mainan Anak

Jeli Memilih Mainan Anak

Iklan Mainan - MEMILIH mainan terbaik untuk si kecil bisa jadi gampang-gampang susah, yang terpenting adalah bagaimana mainan tersebut memiliki manfaat yang terbaik bagi perkembangan buah hati Anda. Berikut ini tips-tips yang bisa Anda gunakan dalam memilih mainan:
iklan mainan
Kesesuaian Usia Adalah Kunci
Ketika memilih mainan pertama untuk aktifitas si kecil, penting untuk Anda ketahui tingkat perkembangan mental diusianya.
* Pilih mainan yang sesuai dengan tingkat belajarnya. Cobalah untuk menemukan mainan yang akan menantang perkembangan ketrampilan tetapi tanpa membuatnya frustasi.
* Selalu cek label usia di setiap kemasan mainan. Label usia yang terdapat pada kemasan memang berdasarkan pada kemampuan mental dan fisik anak, kebutuhan bermain, minat dan safety. Sebagai contoh untuk mainan yang memiliki bagian-bagian kecil ada peringatan bahaya tertelan oleh anak di bawah usia 3 tahun.
Merangsang Indera
Setiap hari bagi anak merupakan saat yang penuh dengan penemuan hal baru. Aktifitas dan mainannya haruslah didisain untuk merangsang perkembangan indera buah hati Anda.
* Mainan yang dapat digigit atau mempunyai tekstur, bentuk dan warna yang menarik, dapat mengeluarkan suara akan membantu si kecil dalam bereksplorasi dan belajar.
* Untuk membimbing rasa peduli anak tentang bagaimana sesuatu itu terjadi, mainan harus mudah digunakan dan merangsang interaksi.
* Bila si kecil tidak ada minat ketika Anda memberikan satu mainan baru, mungkin dia belum siap untuk itu. Sementara jauhkan mainan itu dan berikan di waktu yang lain.
Selalu Utamakan Keselamatan
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Orang tua haruslah selalu mengingat safety (keselamatan) manakala memilih mainan untuk buah hatinya.
* Pastikan mainan tersebut kuat dan dalam ukuran yang aman tanpa ada bahaya menggores atau tertelan.
* Pastikan permukaan mainan tidak terbuat dari material atau cat yang tidak aman dan mudah mengelupas.
* Pastikan pula mainan tersebut sudah mencantumkan label standard kualitas international misalnya CE dan ASTM di kemasannya atau standard nasional seperti SNI.
Selamat memilih mainan buat buah hati Anda.  www.sijanggut.blogdetik.com

Cara Memilih Mainan Anak Yang Baik

Cara Memilih Mainan Anak Yang Baik

Untuk membantu perkembangan anda dengan baik, sebaiknya anda memilih permainan anak yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.
Dengan anda melakukan hal ini, maka anda akan mampu untuk membantu anda dalam proses perkembangan diri mereka.
iklan mainan
Dalam memilih permainan anak, anda harus berusaha untuk memilih permainan mendidik agar mereka bisa mengoptimalkan kemampuan intelektualitas mereka.
Selain itu, dengan memilih permainan yang mendidik, anda telah berusaha membantu mereka menjadi anak yang cerdas sehingga mereka bisa berusaha dengan baik.
Dalam memilih permainan yang baik, anda harus memikirkan usia anak anda. Untuk mainan balita, anda boleh memilih mainan boneka atau mobil-mobilan.
Tapi, usahakan untuk memilih mainan yang tidak berbahaya untuk anda sehingga anda bisa menghindarkan hal yang buruk yang mungkin terjadi pada anak anda.
Selain itu, anda harus memilih mainan yang bisa merangsang perkembangan otak dan kejiwaan mereka sehingga mereka bisa menjadi anak yang pintar dalam bidang intelektualitas dan emosi.
Permainan anak yang berupa gambar hewan, bunga, angka atau huruf juga bisa dijadikan alternatif pilihan yang baik karena semua itu bisa merangsang daya ingat dan proses perkenalan terhadap lingkungan mereka.
Selain itu, mereka juga bisa belajar sehingga mereka akan siap jika masa bersekolah telah tiba.
Juga, mereka tidak akan menjadi anak yang penakut yang merasa tidak mampu untuk menghadapi kehidupan sosial mereka.
Untuk anak yang berusia 10 tahun ke atas, memilih mainan monopoli sebagai permainan anak juga cukup bagus. Sebagai pemainan mendidik, mainan ini bisa memberikan banyak keuntungan.
Anak akan belajar untuk berinteraksi dengan temannya dan mereka juga belajar untuk berhitung. Selain itu, mereka akan belajar untuk jujur karena mereka harus berhubungan dengan bank monopoli.
Pemilihan mainan berdasarkan usia dan kemampuan ini diharapkan akan memberi efek yang baik untuk anak anda sehingga mereka akan menjadi lebih baik dalam perkembangannya. http://www.sijanggut.blogdetik.com/

Mainan Edukatif

September 29th, 2011 by sijanggut
Mainan Edukatif - Mainan bagi anak merupakan bagian dari proses belajar dan bermain, mengenal sesuatu yang baru. Mainan bisa merangsang daya pikir dan meningkatkan konsentrasi anak. Tugas kita sebagai orang tua adalah memilih mainan yang tepat untuk anak. Jangan asal pilih mainan, karena bisa membahayakan si anak nantinya.
mainan edukatif
- Pilihlah mainan yang memiliki nilai edukatif, sehingga anak bisa belajar, sepert mencocokkan gambar, atau memilih warna, alphabet.
- Pada saat membeli mainan perhatikan label mainan dan perhatikan rekomendasi umurnya. Pilihlah maianan yang tidak mudah rusak atau copot agar balita Anda terhindar dari bahaya.
- Pilih mainan yang bisa melatih daya ingat dan berpikir logis si anak, bisa berupa balok susun atau alat musik.
Pasttikan anda selalu mendampingi dan mengajarkan anak pada saat bermain. Semoga bermanfaat (wk). http://www.sijanggut.blogdetik.com/

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.www.pendidikankarakter.com

Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen

Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?

Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu!
Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses. http://www.pendidikankarakter.com/